Ponselku bergetar dari tadi, aku tahu Leo yang mengirim pesan padaku, aku sengaja tidak membuka ponsel. Aku masih sangat marah sekali pada Leo karena masalah cincin. Aku tidak tahu, aku bisa marah sekali dengan Leo saat ini, padahal sering kali Leo menyakiti aku, tapi aku selalu memaafkan dan aku langsung luluh saat Leo perhatian lagi denganku. Rayuan Leo dari tadi saat di cafe tidak mempan bagiku. Bahkan saat dia memelukku, aku tidak merasa kasihan padanya yang sedang sakit. Benar-benar sakit hati ini, mengingat perbuatan Leo yang seakan aku tidak berarti bagainya. Kalau aku berarti baginya, dia tidak akan menaruh cincin pernikahannya denganku di gudang, meskipun dia tidak mencintaiku. Tadi aku sengaja menyuruh pegawai ku di cafe untuk menebus obat Leo. Aku tidak ingin melihat Leo saat