Abil menatap Rana yang masih menangis di hadapannya. Dia tidak tega melihat sahabat sekaligus wanita yang ia cintai menangis. Abil memeluk Rana, dia mengeratkan pelukanannya dan mencoba meredakan tangis Rana. “Waktu di Bali itu berarti mereka sudah menikah, Ran?” tanya Abil. Rana hanya menganggukkan kepalanya saja di pelukan Abil. “Leo tega sekali, dia benar-benar lelaki b******k! Aku akan memberi perhitungan pada dia. Kamu jangan khawatir, Ran. Aku akan mencari Leo, agar dia pulang ke sini.” Abil bergumam dalam hatinya. Rana masih menangis, ada rasa lega dalam hatinya setelah dia menceritakan semuanya dengan Abil. Dia tahu, ini adalah masalah pribadinya dengan suami, tapi dia juga sudah tidak tahan menahan sesak di hatinya setiap hari yang ia hadapi sendiri, tanpa orang terdekatnya tah