“Kakak, kuliahnya padat sekali, ya?” Lara menghampiri Kadita yang ada di kamarnya. Jarang sekali kumpul dengan yang lainnya sampai dia merasa kalau anak tirinya ini sedang menghindari Aiden. Padahal tidak ada yang salah pada pria itu. Aiden juga terbuka jika memang Kadita menginginkan sesuatu, terlebih kalau dia brau saja pulang malam. Pasti akan berakhir di kamar dan tidak akan keluar kamar lagi sampai Aiden berangkat bekerja besok paginya. Dihampirinya sang anak tiri karena dia memang merasa bahwa Kadita sedang berusaha membangun tembok sendiri. “Mom, nanti apa Daddy marah nggak ya?” “Kenapa memangnya?” “Pacar aku bilang dia pengen nikah. Nggak mau nunggu lama, mau bawa orangtuanya ke sini. Aku kan tadinya sanggup dia ke sini nanti pas udah lulus S2.” “Kenapa harus nunggu lulus S
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari