Fitri sama sekali tak bisa tidur. Di sampingnya sang adik sudah bergelung dengan selimutnya. Sejuk di kamar yang mereka tempati ini membuatnya malah terasa kehilangan banyak pasok udara. Berulang kali ia memejamkan mata untuk tidur karena malam kian larut tapi usaha itu sama sekali tak membuahkan hasil. Dihelanya napas berulang kali sebagai pengusir gundah yang ia rasakan. Tak berhasil juga, ia pun turun dari ranjang empuknya. Mengambil salah satu remote yang ada di meja dekat sofa. Mengarahkan pada gorden kamarnya yang besar itu di mana tak lama kemudian, tampilan malam di sekitar gedung tempatnya tinggal, ia saksikan. Cantik sekali. Tak ada yang berubah dari saat pertama kali ia melihatnya. Di mana pertama kali juga … ia disentuh Andra. Terbuai atas segala sentuh yang suaminya beri. Ya

