Mphon dibaca ulang, ya. sepertinya tadi ada salah copast. urutannya jadi enggak benar narasinya.
jadi ... siapa pendukung fitri dan siapa pendukung bu naima?
jangan lupa tinggalkan komentar yang banyak.
***
Matanya menatap sekitar yang tak ia pedulikan juga andai banyak yang memperhatikannya. Kacamata hitam yang sejak di mobil tadi ia kenakan, sudah ia lepas. Brand tas yang ia gemari pun sudah tercantol sempurna di tangan kanan. Penampilannya tak pernah ditemukan kekurangan. Bahkan senyum palsunya sudah ia pasang.
“Ibu yakin?”
Ini bukan pertama kalinya pertanyaan itu ia dengar dan belum ada satu alasan yang membuatnya mundur dari apa yang akan ia lakukan sekarang. Menjawab pertanyaan yang kembali ia dengar, dirinya lagi-lagi tersenyum dengan anggukan. “Kamu tunggu aja di mobil.”
“T
