Pulang dari apartement Fitri, perasaan Andra bukannya tenang malah makin jadi. Apalagi kata-kata gadis itu terus saja terngiang. Seharusnya yang memiliki keberanian untuk mengatakan kejujuran pada sang istri adalah dirinya. Ia yang mengambil risiko sebesar itu. Tidak. Seharusnya tak sebesar ini. Andai Andra tetap pada koridornya. Tetap pada tujuannya hanya sekadar membantu bukan mengambil manfaat dari Fitri yang sebenarnya terjebak di antara keadaan. Juga tak jatuh pada pesonanya yang Andra lihat sangat berbeda. Kalau Fitri yang menemui Naima dan mengatakan semuanya, walau Andra yakin, Fitri akan menutup satu pemicu utama di mana Andra mengulurkan bantuan padanya, pria paru baya itu tak membayangkan apa yang akan terjadi pada Fitri. Andra yakin, Naima tidak akan melukai Fitri. Tapi ia m

