Sejak hamil Desti menjadi semakin lemah. Membuat Dika selalu kawatir dimanapun dia berada. Marina sampai pusing mejawab telpon dari menantunya itu. Mual dan muntah Desti memang sangat parah tidak seperti kehamilan Lisa dulu. Untung saja trauma Marina terhadap sakit Desti dulu, membuat dia cepat tanggap dan buru-buru konsultasi pada dokter. Hal itu sangat membantu agar dapat penanganan yang benar dan mengurangi resiko. Sekarang Desti sudah bisa makan dan minum walaupun masih mual dan muntah. Tapi setidaknya tidak seperti kemarin-marin yang tidak bisa masuk makanan dan minuman apapun. “Siapa bun?” Ucap Desti ketika Marina menyodorkan ponsel padanya dengan wajah kesal. “Suami kamu, siapa lagi? Ini udah yang ke sepuluh kalinya dia telpon Desti! bunda sampai pusing.” Desti tersenyum geli. D