BAB 24

1430 Kata

    "Aku tahu semua pasien yang ditangani om Gunawan pasti sudah dalam tahap parah." Desti masih diam saja sejak tadi sambil menitikkan air mata.     "Aku gak lagi ngomelin kamu loh Des, jangan nangis dong nanti aku dikira ngapa-ngapain kamu lagi sama orang-orang." Laki-laki itu menghapus air mata di pipi sahabatnya itu menggunakan tangannya. Semua orang yang melihatnya pasti mengira mereka adalah sepasang kekasih yang sangat serasi.     "Aku takut bilangnya." Ucap Desti sambil sesenggukan. Dewa tersenyum.     "Emang muka ganteng aku nakutin kamu yah?" Dewa mencoba bercanda walaupun dalam hatinya bergemuruh ingin segera tahu segalanya.     "Kamu gak ganteng, yang ganteng cuma Dika." Diusapnya kepala Desti dengan sayang.     "Iya,iya yang tergila-gila sama pak bos. Ayok sekaran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN