BAB 42

1143 Kata

Satu minggu sebelum pernikahan. Desti dan Dika tidak boleh bertemu satu sama lain. Desti santai saja di rumah sambil bersantai dan melakukan perawatan diri, tapi berbeda dengan Dika. Padahal baru berjalan satu hari tapi laki-laki itu sudah uring-uringan di rumah. Imel yang memang sedang di sana membantu segala hal tentang pesta hanya menggelengkan kepala. Dika memang sepertinya tertular tingkah putra semata wayangnya. Laki-laki yang tadinya terlihat pendiam dan tenang itu menjadi lebay seperti Adrian. "Daripada kamu mondar-mandir gak jelas gitu mendingan ajakin Regarta main sana!" Laki-laki tidak bergeming. Dika sangat jengkel, karena bahkan ponselnya pun disita. Dia benar-benar tidak diijinkan berhubungan dengan Desti. padahal satu jam tidak chat saja sudah rindu. "Dia lagi n

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN