Hembusan angin yang menerbangkan beberapa helai rambut Dika, mengingatkanya tentang kenangan yang pernah dia lalui bersama Desti di taman dulu. Duduk di bawah pohon sambil membicarakan banyak hal yang menyenangkan. Tentang janji yang mereka buat dengan sangat tulus, dan tentang ciuman lembut yang mereka jadikan sebagai bentuk pengesahan. Hari itu Dika tidak bilang pada Desti bahwa dia sangat berdebar. Dika juga tidak bilang bahwa malamnya dia tidak bisa tidur sampai bangun kesiangan besoknya. Membuat Regarta ngambek karena tidak ada yang menghampirinya ketika dia menangis pukul tiga pagi. Banyak hal yang masih belum Dika beritahu pada Desti. Laki-laki itu sungguh berharap akan ada kesempatan terakhir untuknya. Agar dia bisa mengatakan semua hal yang dirasakanya, agar dia bisa