Keonaran Rara

1119 Kata

TENG... TENG... TENG... bangun... bangun... bangun...! teriakan petir recehan dari gadis remaja putih bersih bagaikan s**u tisu tembok memegang benda panci dapur serta sendok kuah. Seisi rumah minimalis bertingkat dua setengah lantai itu menutup telinga dengan bantal mereka masing-masing kebisingan di pagi subuh tanpa melihat jam dinding tersebut. TENG... TENG... TENG... bangun... bangun... bangun... Sahur... sahur... sahur... teriaknya lagi posisi tengah depan pintu terbuka lebar itu. Masing-masing telah terganggu suara bunyian petir bagai dunia gempa. SAHUR.... SAHUR... SAHUR... Sekarang menggunakan mikrofon entah dapat dari mana itu gadis cebol ini. Suaranya lebih kuat ketimbang letupan halilintar... Untung rumah minimalis ini kedap suara dari arah luar rumah. Jadi para tetang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN