Sebuah Janji

1128 Kata

Keesokan harinya Altezza tampak tidak memiliki dosa, dia bangun dari tidurnya yang begitu nyenyak sekali setelah merenggut keperawanan sang tunangan. Pria itu turun dari atas ranjang kemudian melenggang tanpa busana masuk ke dalam kamar mandi. Venus membuka matanya, dia sudah bangun sedari tadi dan mendapati dirinya kesulitan bergerak selain kepala yang pusing dan kedua pipi yang masih terasa perih. Bagian pangkal paha yang paling sakit dan mengingat kejadian tadi malam, air mata Venus kembali mengalir deras. Meski menit telah berlalu cukup lama tapi Venus belum bisa menghentikan laju air matanya. Dia juga belum bisa bergerak ke mana-mana, tubuhnya terasa remuk redam. Sampai akhirnya pintu kamar mandi terbuka memunculkan sosok Altezza yang dibalut handuk di pinggang. Pandangan Altez

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN