“Boleh aku masuk?” Archio bertanya setelah mereka sampai di depan loby apartemen Venus. Sepanjang perjalanan keduanya diam, sibuk dengan pikiran masing-masing sampai Venus tidak sadar kalau mobil yang dikemudikan Archio sudah tiba di depan gedung apartemennya. Venus celingukan. “Loh … Mas tau apartemen aku?” Seingat Venus, dia tidak pernah mengajak Archio ke apartemennya. Archio hanya tersenyum, setahun berlalu membuat Venus lupa hal-hal kecil. Pria itu menginjak pedal gas menuju basement sebelum mendengar persetujuan Venus. “Mas pulang aja, nanti mbak Wulan nyariin.” Venus bergumam. Mengusir Archio secara halus tapi suara Venus yang bergetar memberitahu sebaliknya. Archio tidak menyahut sampai dia mendapat tempat parkir dan menekan rem tangan. Hembusan napas panjang dia keluar