“Abah … Paman … Bibi dan Uwa-Uwa … ada yang mau Raka sampaikan,” kata Raka secara tiba-tiba membuat semua mengalihkan perhatian padanya termasuk Venus. Mendapat perhatian penuh dari banyak orang di ruangan itu termasuk Venus membuat Raka bimbang tapi kemudian Raka menarik napas dan mengeluarkannya secara perlahan sebelum akhirnya dia bicara. “Kalau Venus mau, Raka bersedia menikahi Venus walau Venus udah enggak sempurna lagi.” Satu detik … Dua detik … Tiga detik … Semua masih diam hanya mengerjapkan matanya bingung kemudian saling melempar pandang. “Raka udah mapan jadi mampu membiayai hidup Venus dan membahagiakan Venus, kalau abah dan paman memberi restu… Raka akan menikahi Venus,” sambungnya lagi kepada ayahnya sendiri dan ayahnya Venus. Bukan mapan lagi, Raka lebih dari mapan