Venus yang baru saja melangkahkan kaki melewati pintu kaca di loby gedung kantornya men-tap nametag pada sebuah mesin agar dia bisa masuk menuju area lift.
Dia baru ingat kalau ponselnya mati dari kemarin sore.
Sambil menunggu lift terbuka, Venus merogoh ponsel di dalam tas untuk mengaktifkannya.
Ketika ponsel sudah menyala dengan batre tersisa setengah, terdengar bunyi banyak sekali notifikasi pesan masuk.
Kebanyakan dari Diana dan Altezza, sisanya grup kantor.
Lagi-lagi Venus mengabaikan pesan dari Altezza dan membuka terlebih dahulu pesan dari Diana.
Venus jadi tahu kalau Altezza ternyata panik mencarinya hingga ke apartemen.
Seringai terbit di bibir Venus. “Rasain lo,” gumam Venus puas.
Baru saja dia akan memasukan ponsel ke dalam tas, benda tersebut bergetar dan nama Altezza
