“Kita balik ke resort sekarang ya?”
Venus mengangguk menanggapi ajakan Archio, benaknya sudah memetakan berbagai kemungkinan kegiatan mereka di kamar nanti.
Tiba-tiba saja gelenyar asing muncul dari dalam tubuhnya membuat Venus bergidik.
Dia sudah ketagihan merasakan pelepasan.
Archio berjalan di depan memegang tangan Venus saat menaiki tangga menuju pintu keluar dan tanpa mereka duga, dari ujung tangga paling atas—Archio melihat Altezza dan Wulan hendak turun.
Bergegas Archio menarik tangan Venus kembali ke bawah sebelum Altezza menyadarinya.
Pria itu masuk ke lorong yang menghubungkan ke mushola.
“Kenapa?” tanya Venus berbisik dengan mata membulat.
Dia menduga kalau Altezza dan Wulan ada di sini.
“Ada mereka di atas, baru mau turun.” Archio membenarkan dugaan Venus.
“Oooo ….”
