Bianca menatap nanar layar ponselnya, di mana sebuah berita online tengah menjadi fokusnya beberapa saat lalu, atau lebih tepatnya membuat ia terguncang sampai tak tahu harus bagaimana menyikapinya. Bianca menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh meski matanya sudah berkedut dan terasa panas. Namun, ia tak akan membiarkan orang-orang di sekitarnya menyaksikan air mata itu, terutama seseorang yang duduk di hadapannya. "Bagaimana? Judulnya menarik bukan?" Suara dari depan menginterupsi, menarik atensi Bianca pada seseorang yang sejak tadi memperhatikannya. Orang itu Lucas, tersenyum penuh kemenangan ketika menyaksikan Bianca terdiam setelah mengetahui berita yang beredar tentang pertunangan mereka. Bianca menatap nyalang Lucas, sorot matanya menunjukkan ke