Bab 160. Sebuah Pengakuan

1058 Kata

Fira diam tidak bergeming beberapa saat, lalu lanjut membersihkan wajah dan lehernya. Raut mukanya masih menunjukkan kekesalan, tidak tahu harus menjawab apa. “Hei.” Edwin berusaha merayu dengan menggantungkan kedua tangannya di leher Fira, berbisik dengan mesra, “Kenapa malam ini berbaju lengkap.” Fira tidak peduli, dan masih cemberut. Edwin pasrah, menarik kedua tangannya, tampaknya Fira benar-benar kesal dan dia memakluminya. Selesai membersihkan wajah, Fira melengos menuju tempat tidur, tidak mau memandang wajah Edwin. Entahlah, Edwin jadi suka dengan sikap cemburu Fira malam ini, meskipun sedikit menyiksa. Fira sudah rebah di atas tempat tidur dengan posisi menyamping memeluk guling. Edwin lalu melepas seluruh pakaiannya hingga polos telanjang, lalu mendekati Fira dan memeluknya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN