Edwin terdiam, tenggorokannya seakan tercekat mendengar pesan Tiko sebelum meninggal. “Ma, belum saatnya membicarakan ini, papa baru saja pergi meninggalkan kita.” “Mama tahu, Edwin. Tapi Mama harus segera menyampaikan pesan ini secepatnya. Kamu sibuk, jarang bertemu Imelda, kamu juga memblokir panggilannya. Mama tahu Imelda sangat salah dalam pernikahan kalian. Tapi … pikirkan juga soal pesan papamu.” Edwin menggeleng kecil, wajahnya murung sekali. “Seandainya Imelda berulah lagi, lalu aku nggak bisa menceraikannya begitu?” “Ed. Kasih dia kesempatan. Mama yakin dia akan berubah. Dia tidak lagi menghubungi siapapun, laki-laki manapun. Dia benar-benar menyesali perbuatannya. Apalagi dia yang berada di sisi papanya saat meninggal, dan pasti dia akan terus mengenang pesan papanya tentang

