Kedatangan Jadynn Di Apartemen

1426 Kata

Malam itu, apartemen Lumina tenggelam dalam kesunyian. Hanya suara penghangat ruangan yang berputar pelan dan detak jam dinding yang setia menghitung waktu. Matanya sudah berat, tapi kantuknya tak kunjung datang. Mungkin karena sudah seminggu Jadynn pergi ke luar negeri dan sudah dua hari tak meneleponnya. Lumina memejamkan mata, mencoba mengusir kegelisahan yang menggerogoti pikirannya. Saat itulah dia mendengar suara—gesekan lembut di lantai kayu. Dadanya berdegup kencang. Ia hanya diam tapi waspada. Dengan hati-hati, dia meraih ponsel di samping bantal, jarinya sudah bersiap memencet nomor darurat. Tapi sebelum dia bisa bergerak lebih jauh— Selimutnya bergerak. Sesosok tangan hangat menyelinap ke balik kain katun tipis itu, menyentuh kulit pahanya. Lumina nyaris menjeri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN