Karynn meletakkan kopernya di sudut ruangan dan melemparkan tasnya ke sofa begitu masuk ke dalam apartemen mewahnya di Paris. Napasnya masih tersengal setelah perjalanan panjang dari bandara. Matanya memandang sekeliling ruangan yang gelap, hanya diterangi oleh lampu jalan yang menyala dari balik jendela. Dia tidak punya waktu untuk menikmati pemandangan kota cahaya itu malam ini. Ada sesuatu yang harus dilakukannya. “Karynn, jangan lupa menelepon Nigel,” kata Gaye mengingatkan. Wanita itu segera mengelilingi apartemen itu dan menyalakan semua lampunya. “Iya,” sahut Karynn dan mengambil ponselnya. Dengan santai, Karynn menelan nomor Nigel. Beberapa dering terdengar sebelum akhirnya suara Nigel yang dalam dan tenang menyapa. "Karynn? Ada apa? Tak ada masalah, kan?” "Nigel, ak