Setelah selesai memeriksa keadaanku Dokter Farhan hendak Pamit keluar. Tapi aku memanggilnya. "Mas Farhan.. Sebentar deh " " Kenapa Ran? " " Ehmm...tolong jangan kasih tau temennya Aku disini ya " Pinta ku. " Temen yang mana Ran.. Temen ku banyak " Aku melirik Papa yang sedang melihat ke layar Hp nya. " Mas Aris " suara ku tidak keluar hanya berupa gerak bibir. Aku yakin dia paham. " Siapa..? Aris? " Mas Farhan bertanya ulang tapi suara nya normal. Kenapa gak sekalian di teriakin aja Bambaaaang. KESELL Aku memutar bola mataku jengah. Tiba-tiba pintu ruangan ku terbuka. " Assalamualaikuuuum " suara Nino dan Owie setengah berteriak masuk ke kamarku seolah yang punya rumah sakit. Tapi tunggu.. Mereka menggandeng Mas Aris ! O astaga.. Kenapa dia ada disini? Di belak