Bab 39

2144 Kata

    Nathasya tersentak mundur ketika mendapati jarak antara dirinya dan Bramuda terlalu dekat. Jantungnya mulai bertingkah karena sentuhan Bramuda di pipinya.      “Maju dikit, nggak usah malu-malu,” seru fotografer seraya mengibaskan tangannya, memberi isyarat kepada Nathasya untuk maju mendekat ke arah Bramuda.     Ragu-ragu Nathasya mendekatkan tubunya ke arah Bramuda. Ia menundukkan kepala karena merasa malu jika Bramuda menatap wajahnya. Ia takut pipinya merona merah karena terlalu gugup.     Nathasya mendengar Bramuda terkekeh. Hal ini membuat Nathasya mendongakkan kepala. Jarak wajahnya kini hanya beberapa senti dari wajah Bramuda. Dapat dilihatnya bibir Bramuda melengkung membentuk senyuman. Selain itu, di wajahnya tampak kegelian yang membuat Nathasya mengernyit bingung.    

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN