Nathasya mengamati cincin yang tersemat di jari manisnya. Cincin bertahtakan berlian itu tampak begitu indah dan mewah. Sepertini ini adalah barang termahal yang pernah Nathasya pakai. Ia jadi bertanya-tanya, apakah pantas dirinya memakai cincin ini? Seharusnya Bramuda tidak perlu membelikan cincin berlian seharga puluhan juta. Toh pernikahan mereka kan hanya sebatas perjanjian saja. Namun, sepertinya memang agak memalukan jika tunangan Bramuda memakai cincin murahan. “Wah, cincinnya keren,” ucap suara di belakangnya. Sontak Nathasya menyembunyikan tangan kirinya di bawah meja. Ia mendongak dan mendapati seorang pria berjaket jins tengah tersenyum lebar ke arahnya. Senyum pria itu semakin lebar. “Habis tunangan, ya?” tanyanya menggoda Nathasya. Nathasya tersenyum gugup