Bab 46

1686 Kata

    Tanpa Nathasya sadari, hari berganti begitu cepat hingga tiba-tiba saja besok adalah hari pernikahannya. Saat ini dirinya sudah ada di Bali bersama keluarganya. Keluarga Bramuda pun sudah ada di sini. Tadi Nathasya sudah mengecek dekorasi tempat resepsinya besok, dan semuanya tampak sempura.     “Jadi, gimana perasaan lo?” tanya Caca. “Deg-degan nggak?”     “Lumayan,” jawab Nathasya sambil melahap kue donat buatan ibunya.     Meskipun pernikahan mereka bukan pernikahan sungguhan sehidup semati, tapi tetap saja Nathasya merasa gugup dan takut. Melihat kebahagiaan semua orang di sekitarnya karena pernikahannya ini membuatnya merasa bersalah. Terlebih ia merasa bersalah kepada ibunya.     “Jangan makan terus kali, Nath,” tegur Visha. “Kalau gaunnya tiba-tiba nggak muat gimana?”    

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN