Ray menyentuh setiap jengkal tubuh Livya sembari terus menatap ekspresi wajah perempuan itu. Ini adalah kali pertama untuk Ray, namun tidak untuk Livya. Ray takut apa yang dilakukannya akan menyakiti perempuan itu. Jadi, sentuhan yang Ray berikan padanya benar-benar lembut—berharap Livya menikmatinya, tanpa tersakiti secuil pun. Sebenarnya Ray akan sabar menunggu jika Livya tidak kunjung memberikan haknya, Ray sangat memaklumi itu. Namun, baru 2 minggu usia pernikahan mereka, tiba-tiba saja saat dirinya memasuki kamar, Ray meneguk salivanya melihat penampilan Livya yang sangat seksi dengan lingerie berwarna merah. Dan, istri cantiknya itu menggodanya! Livya menghampirinya yang berdiri mematung di depan pintu kamar, lalu menciumnya duluan. “Stop it, Vy… “ Ray melepas ciuman mereka dan men