Mendengar penuturan Tania, wajah Tanti pucat. Ia baru sadar jika penampilannya mirip denganTania. “Dari mana mereka bisa menemukan kita di sini?” tanya Tanti panik. “Aku tidak tahu mbak!” jawab Tania dengan suara bergetar. Kening ayah berkerut, ada was-was di hatinya. Ditatapnya Tanti. Sekilas dia memang terlihat seperti Tania. “Ini foto mereka,” ujar Tania menyerahkan ponselnya. Ayah menarik napas dalam melihat dua lelaki berjaket hitam di ponsel itu. “Yah, bagaimana ini, aku takut,” ujar Tanti panik. “Yah, kita lapor polisi saja!” usul bunda menimpali. “Tenang, bun. Jangan panik… kita harus menghadapi persoalan ini dengna tenang.” Sesaat hening. “Ya sudah, mulai saat ini, kamu harus hati-hati Tanti. Jangan pernah pergi sendirian. Ayah akan minta tolong seseorang untuk mengawasi