“Bagaimana kalau aku tidak mau kembali ke Amsterdam bersamamu?” satu kalimat itu Fayra lemparkan pada Ragnala pagi tadi saat mereka masih dikamar, ada Kasyapi yang masih hanya terlilit handuk setelah mandi dengan Ragnala. Ragnala melirik Kasyapi lebih dulu yang masih duduk anteng sambil memainkan robot kecilnya. Tidak akan terganggu, tetapi cukup membuat keduanya berhati-hati, bicara dalam tempo normal dan sikap tenang. Fayra menatap Ragnala yang tampak tidak mau menjawabnya, Fayra melihat garis wajah suaminya menegang. Pasti tidak menduga atau bahkan senang dengan pertanyaan Fayra padanya. Detik berlalu tanpa respons darinya, “aku bertanya padamu. Aku mau kita bicara sekarang!” dia lebih tegas lagi. Ragnala tetap diam. Fayra merasa kecewa, lebih dulu ia letakkan pakaian Kasyapi ke