Fayra memalingkan wajahnya, menyeka air matanya. Papa Alyan seketika terdiam, jadi salah satu yang buat putrinya kecewa. “Aku tidak mau bertemu Ragnala!” Tegas tetap menolak. “Dia tidak akan pergi, Asya juga akan sulit dipisahkan dari Ragnala. Dia terus menangis, makanya dibawa ke sini.” Kata Mama lagi. Fayra masih terisak, Mama mendekat dan mendekapnya, “hadapi Ragnala, apa pun keputusanmu. Masih tetap sama atau mulai meragu, ikuti kata hatimu. Mama tahu, di satu sisi kamu terluka, tapi sisi lainnya hatimu selalu untuknya. Dia juga mencintaimu, ia tidak akan terus datang menemui Papa, meninggalkan perusahaannya dan segalanya hanya untuk bisa fokus mendapatkan maaf kamu dan keluarga kita. Siang tadi kami bicara cukup lama, dan Mama merasa Ragnala jujur, mengatakan bahwa selama kalian