Haruskah kupercaya?

2039 Kata

Aroma sup hangat membuat Ragnala terbangun, Fayra datang membawakannya. Semalam demamnya cukup tinggi. Fayra sudah memberikan obat, membujuk ia ke rumah sakit pun sudah, Ragnala merasa hanya butuh istirahat saja. Pasti ia terlalu lelah ditambah malam sebelumnya tidak tidur. Fayra selalu mengurusnya dengan baik setiap kali ia sakit. Sakit disituasi yang sedang sibuk-sibuknya membuat beberapa agenda berantakan. Ragnala berharap tidak terlalu lama dirinya sakit. Ragnala menyentuh keningnya, ada handuk kecil yang sedikit lembap. Fayra selalu melakukannya kalau Kasyapi yang demam, “aku bukan Asya.” “Nyatanya ini cukup bekerja, demammu sudah turun. Kamu harus tetap periksa nanti.” “Kalau sudah tidak demam, aku baik-baik saja, aku tidak butuh diperiksa.” Tolaknya dengan jelas, biasanya ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN