“Kamu beri apa ke minumanku tadi?! Lepass-ah!” Ada rasa yang begitu tidak nyaman tiba-tiba dirasakan tubuhnya, pijakan kakinya jadi terasa lemas dan tidak seimbang. Ia mendorong seseorang yang berusaha merangkulnya. Dalam kondisinya, alarm bawah sadarnya seolah memberi tanda bahwa dirinya dalam bahaya. “Oh sial!” Dia kembali mengerang. Seumur hidupnya, ia selalu terjaga dengan baik. Saat kesempatan rasa percaya diberikan untuk pergi tanpa pengawalan pertama kali, justru hal buruk langsung memerangkapnya. Selain bahaya dengan tujuan teman dekat prianya, yang pasti ada rencana sehingga perlu menjebaknya dalam pengaruh seperti ini, pun keluarga yang tak akan terima dirinya diperlakukan begini. Fayra masih memaksa kepalanya yang berat untuk terangkat, pandangannya hanya enam puluh persen