Dalam bayangannya saat pindah ke Amsterdam ialah bisa berjalan-jalan bebas, menjelajah di kota ini, seperti berjalan kaki ke sana-kemari atau menggunakan sepeda saja sudah jadi kultur yang berbeda, dia anggap menyenangkan. Kenyataannya seperti tidak ada bedanya saat Fayra tetap ke sana-kemari menggunakan pengawalan yang ketat, harus diantar. Bila ditanya keinginannya, maka jawaban Fayra cukup sederhana, yaitu meminta dipercaya untuk pergi ke mana pun yang ia inginkan tanpa perlu penjagaan atau diikuti orang-orang suaminya.
Fayra baru memastikan putranya sudah tertidur saat mencari keberadaan suaminya, Fayra yakin Ragnala sedang di ruang kerja, jadi ia memutuskan duduk di ruang keluarga dan mengambil selimut putih untuk menutupi kakinya, ia juga menikmati sekaleng soda dan menonton film s
