“Briella nanti menyasar tidak, sayang?” “Alamatnya sudah sesuai, pasti dari tadi sudah ditaksi.” Beritahu Ragnala akan kekhawatiran sang istri. Sudah menanyakan keberadaan Briella, tapi belum ada balasan. Sepupu kesayangan Ragnala sudah sampai bandara sekitar dua jam lalu, tetapi belum juga tiba pasti kendala jalanan yang selalu padat. Fayra menata ulang makanan di meja, meminta Briella tadi untuk beli makanan yang ringan saja jika sudah lapar, baru makan besar di rumah. Briella langsung meminta makanan Nusantara yang sudah dia rindu sekali. “Tinggal makanan berkuah, nanti dihangatkan lagi pas siap makan.” Beritahu Fayra. Semua keluarga akan mengusahakan hadir, bahkan Eyang Amira-Kaflin sudah di Jakarta. Tinggal di rumah Uncle Halim, datang bersama Izz juga yang sudah tinggal di sana