Ragnala merasa tengah bertaruh saat tetap kembali ke Jakarta, meninggalkan Amsterdam saat masih ada keadaan tidak baik di perusahaannya. Eros sudah akan mengantarnya juga, tapi ia memintanya tetap di sana karena satu-satunya yang ia percaya adalah Eros. Dengan ransel sama yang ia bawa sebelumnya ke Amsterdam, tas pilihan sang istri, Ragnala akhirnya menginjakkan kaki kembali di Jakarta. Menggunakan taksi, ia merasa diikuti sejak meninggalkan bandara. Ragnala pilih mengabaikan, menyiapkan dirinya untuk berhadapan dengan semua orang. Keadaan juga sudah malam, ia sampai sekitar jam sembilan malam. Dia akan hadapi segalanya, memiliki kekuatan dengan membayangkan terpenting bertemu dengan Fayra dan Kasyapi. Ia akan yakinkan Fayra seperti sebelumnya. Tidak ada persiapan, selain tanggung jawabn