Author P.O.V Almira terus menimang baju–baju yang transparan itu. Mulai dari warna gelap hingga yang warna terang. Mulutnya terus menganga seakan tak percaya dengan barang yang dibeli Alvin. “Ku kira pakaian seperti apa. Gak tahunya malah daleman semua. Dasar otak ngeres,” dengus Almira kesal Almira pergi membongkar isi kopernya sendiri. Bukannya tenang malah semakin stress. Pasalnya tak ada satupun pakaian yang dibawanya bisa digunakan untuk berenang. Semuanya hanya baju biasa untuk berpergian. Sisanya baju tidur. “Haduh, gak ada yang cocok lagi. Gimana nih?” lirih Almira bingung Almira memijit pelipisnya yang mulai terasa sakit. 15 menit berlalu, “Gak bisa ini. Masak mau disini terus. Hey Almira, sadarkan dirimu. Ingat, kamu bukan perawan lagi. Sudah bersuami. Sadarlah. Seharusn

