Author P.O.V BUGGG, Dave tersungkur sampai ke pojok ruangan. Tes, Setetes darah keluar dari hidung Dave. Dave yang melihat darah segar itu, langsung kaget seolah tak percaya. Belum sempat Dave berdiri, satu bokeman mentah kembali menyerah di pipi kanan Dave. BUGGG, “Awww,” teriak Dave kesakitan “Kurang aa... AAARGGHH,” Dave kembali teriak saat sepatu mahal Alvin menindih tangan kanan Dave. Dengan lengan baju yang sudah dilipat ke atas, serta dasi yang sudah tidak pada tempatnya, Alvin berjongkok seraya memegang wajah Dave yang sudah babak belur. “Hanya dua pukulan wajahmu sudah seperti ini, dan kau masih berani mengganggunya? Ciss,” cibir Alvin dengan smrik tampannya Kini tatapan Alvin kembali menajam. “AARGHH,” teriak Dave lagi saat sepatu Alvin kembali memperdalam injaka

