"Setelah mengetahui duduk permasalahannya, kami tidak keberatan menunggu selama sepuluh bulan. Asal setelah sepuluh bulan itu kamu benar-benar menikahi Vira." Pak Hartono menasehati Nara. "Jikalau tidak ada aral yang melintang, saya pasti akan menikahi Vira. Tetapi jika Vira--" "Tidak akan! Saya mengenal anak saya. Begitu juga denganmu bukan? Vira bukan perempuan bodoh yang bertindak tanpa berpikir panjang. Kalau ia memang tidak menyukai Gayatri, mustahil ia bisa mentolerir kedekatan kalian berdua. Betul tidak?" Pak Hartono memotong kalimat Nara. Vira itu putrinya. Jiwa kebapakannya tercuil saat mendengar ada orang yang mendiskreditkan putrinya. "Saya harap juga begitu, Pak," sahut Iwas singkat. Bohong. Kamu pasti berharap sebaliknya bukan, Nar? Batin Vira. Vira yang sedianya akan me