80. Tragedi Berdarah!

870 Kata

Rizal pun memundurkan waktu seperti yang dipinta Iwas. Alih-alih melihat Iwas, Gayatri malah melihat dirinya yang menguap berulang kali sebelum masuk ke dalam kamar 224. Sekitar dua puluh menit kemudian, barulah Iwas terlihat masuk ke dalam kamar 223. Di sepanjang koridor Iwas terlihat menggerak-gerakkan kerah jasnya. Iwas tampak gelisah. Tepat pada pukul sepuluh lewat lima belas menit barulah Vira masuk ke kamar 233. Lima menit kemudian Vira keluar kamar sambil menelepon seseorang. Satu hal Gayatri anggap janggal adalah ; Vira tertawa-tawa selaman menelepon. Padahal pesan di ponselnya mengatakan bahwa Vira kembali ke Surabaya karena ayahnya sakit keras. Kontradiktif sekali bahasa tubuh Vira bukan? "Ok, Zal. Terima kasih atas bantuannya. Untuk kamera-kamera selanjutnya, saya akan memeri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN