Maya dan Diana yang baru saja hendak ke arah lapangan di taman belakang resort--mengernyit melihat Zia yang baru saja keluar dari kamar bos mereka sambil senyum-senyum. Kedua orang perempuan itu saling pandang. "Wah, ada yang nggak beres ini. Ngapain dedemit itu barusan keluar dari kamar Pak Ervan?" "Astaga, feeling gue nggak enak. Bukannya setengah jam yang lalu Mbak Anita bilang mau ke sini dan dia nanyain posisi lakinya?" Maya menimpali pertanyaan Diana. "Gue mau nyamperin itu bibit pelakor." Dengan langkah kaki cepat, Maya berhasil meraih pundak Zia. "Ngapain Mbak di sini hari ini?" tanya Maya dengan mata menyipit. "Acaranya kan besok." Setahu Maya, semua kamar di resort ini sudah di-booking semua oleh Orani. Pasalnya, ada yang mengajak keluarga, serta para pemegang saham juga turu