Karena sibuk dengan pekerjaan, hingga ke luar kota, Livya baru sempat mengunjungi anak Anita dan Ervan. "Gemoy banget anak lo, An. Boleh buat gue aja nggak, sih? Lo bikin lagi aja sama Ervan sana," ujar Livya. Anita tertawa kecil. Entah sudah berapa orang berkata seperti itu kepadanya. "Kenapa nggak lo aja yang bikin, Vy? Sana... nikah dulu tapi. Sama Ray juga boleh, pas itu sama-sama cakep. Nanti anaknya juga bakalan cakep." Livya memutar bola mata. "Kenapa mesti bawa nama dia mulu, sih?" "Karena gue yakin, Ray orang yang cocok buat lo." "Cocok dari mana coba? Gue tuh nggak akur sama dia." "Nah, itu yang mau gue tanya. Lo itu masih kesal sama dia gara-gara dulu pernah suka terus dianya cuek aja, gitu?" "Udahlah. Nggak usah bahas dia mulu." "Tapi gue penasaran, Vy. Dia kan udah mi