Erlan berjalan menuju ruangan tempat Caca selalu merehatkan diri atau mengerjakan pekerjaannya. Dengan dirinya tahu jika keluarga sahabat baiknya menginginkan perempuan yang sampai saat ini masih menempati seluruh ruang di hatinya, membuat dokter tampan itu harus lebih keras lagi berjuang. Tok … tok … tok! Erlan mengetuk pintu ruangan Caca terlebih dahulu. Lelaki itu ingin membuat mantan kekasihnya tersebut merasa nyaman dengan kehadirannya. “Masuk …!” pinta suara perempuan yang sangat asing di telinga Erlan. Detik kemudian, ia pun langsung membuka pintu yang tertutup rapat di hadapannya. Setelah pintu terbuka, tampak seorang dokter perempuan tengah sibuk dengan laptopnya. Seketika Erlan tampak kebingungan dengan sosok yang duduk di kursi yang biasa ditempati oleh Caca. “Dokter C