Griffin memposisikan tiang infus untuk lebih dekat lagi, agar ia bisa mendaratkan tubuhnya, di samping tubuh yang tengah tergeletak pasrah di sofa.
Sekali lagi. Griffin memperhatikan dengan seksama, kali ini sambil duduk di samping sosok tersebut dan memandanginya, dengan jarak yang begitu dekat.
Griffin bergeming. Rasanya masih seperti mimpi. Apa ia memang sedang bermimpi? Seperti hal yang seringkali terjadi belakangan ini??
Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri. Bahwa apa yang dilihatnya bukan hanya sekedar mimpi belaka. Griffin mulai mengulurkan tangannya dan meletakkan di atas perut wanita tersebut.
Tiba-tiba saja Griffin membeliak. Ia menarik tangannya kembali, saat merasakan sebuah gerakan di telapak tangannya.
Masih penasaran. Griffin kembali meletakkan tangannya kembali pada
