Griffin menoleh ke sana kemari dan meminta bantuan kepada perawat. Dengan sigap dan cepat, Griffin mengangkat tubuh Grizelle dan merebahkannya di atas brankar, yang kini di dorong ke ruangan bersalin. Jarum infus ditancapkan dan Griffin terus mengusap peluh, yang membanjiri dahi Grizelle. Grizelle tak bisa diam, ia meringis, mengerang, bahkan mencengkram apapun itu, yang berhasil ia genggam. "Griz, tenanglah aku ada di sini menemani kamu," ucap Griffin sambil menyentuh tangan Grizelle dan membiarkan Grizelle mencengkram kencang sekalipun. Tangan Griffin yang lain, berusaha untuk mengusap peluh, yang mengalir deras dari pori-pori kulit dan membasahi dahi Grizelle. Grizelle kembali mengerang kuat. Sementara Griffin langsung membeliak dan semakin mengencangkan genggaman tangan Grizelle p