Kamania baru selesai berjemur dengan membawa serta terrariumnya. Begitu masuk melalui pintu belakang, ia mendengar tawa dari Lita dan Lira. Membuat Kamania penasaran dan tertarik untuk ikut serta dalam obrolan mereka. Jadi, sengaja Kamania berbelok menuju dapur. Ia melihat Lita dan Lira duduk santai, sambil membersihkan kulit bawang. “Halo ...” sapa Kamania canggung. Ia sudah memberitahu semua pelayan di rumah ini, kalau ia bisa bicara. Tentu saja respon pertama mereka sangat kaget, bahkan Safa sampai terpekik saking kagetnya. Dan yang membuat Kamania lega, mereka menerima kejujuran yang disampaikannya, alih-alih marah karena merasa terbohongi. “Lagi apa? Kama boleh ... gabung?” “Tentu, Nona. Silakan.” “Terima kasih.” Ia tersenyum, kemudian mendekat. Terlebih dahulu Kamania meletakkan t