"K-kau! Apa kau tidak bisa berhenti bicara v-v u l g a r?" Cup! "Tidak bisa." Cup! Adam mengecup sudut mata Laura lagi. "Mungkin nanti, aku akan memandikanmu dengan cairan sem—" "Adam! S-stop!" Pria itu menyeringai. "Jangan berhenti maksudmu?" "Berhenti menggodaku." "Seharusnya aku yang mengatakan itu, Laura. Berhenti menggodaku." "Menyebalkan!" Sambil menahan erangan karena g a i r a h yang masih bergumul di pangkal pahanya, tangan Adam bergerak membelai punggung Laura, sangat pelan, seperti tangan seorang ayah meninabobokan putrinya. Ini bukan pertama kali Adam melakukannya. Laura bertanya-tanya, dari mana Adam yang selalu memancarkan sisi mematikan, memiliki kemampuan untuk memperlakukan seorang gadis dengan sangat lembut. Beberapa detik kemudian, Laura langsung menemuka