"Rain, Kamu pernah gak tiba-tiba memikirkan nama untuk anak kamu dimasa depan?" "Rain?" "Rain cantik punya Andrew, kok diam aja sih." "Rain.." Andrew melirik punggung polos Rain yang ada disampingnya, mereka baru saja menyelesaikan percintaan yang panas sepulang sekolah. Kesal karena tak ada tanggapan Andrew langsung memeluk Rain erat dari belakang tidak memperdulikan kepolosan mereka dibawah selimut. "Andrew tahu kamu belum tidur." "Andrew.. Rain capek, nanti dulu ya bicaranya." Menghela nafas pelan, Andrew tak memperdulikan perkataan Rain. Tangannya sudah menjalar kemana-mana merasakan apa yang dapat ia sentuh dengan mulut terus berbicara. "Andrew tiba-tiba terpikir, nanti jika kita sudah punya anak akan diberi nama apa." Rain yang sudah lelah karena digempur oleh Andrew kembali