Happy Reading, “Ainteina.”bisik Aiera menatap putrinya masih terlelap diatas pangkuan Mikha.Jam menunjukkan pukul delapan pagi dan setengah jam lagi ia akan berangkat ke kota . “Jangan ganggu cucu ku.” Protes Sean yang sangat kesal putrinya menganggu tidur cucunya. Aiera tersenyum kecut, semenjak Ainteina lahir maka kasih sayang papanya lebih diprioritaskan cucunya. “Ainteina,mama mau pergi loh.Buka mata sedikit saja.” Bisik Aiera terus mencium putrinya itu. “lihatlah ia bangun.” Protes Sean dan Mikha membuat Aiera tersenyum kecil. Perlahan ia mengambil dan menggendong putrinya selama lima menit,”mama kerja dulu ya.” “kemarinkan cucu ku.” Pinta Mikha yang sedari tadi kesal melihat putrinya yang sibuk mengganggu. Aiera terpaksa menyerahkan putrinya dan iapun berpamitan kepada ke