"Buka mulut, Van. Aku suapin." Sebuah sendok telah berada di depan mulut Nevan, disambutnya makanan itu segera. Aleta terus saja menyuapi Nevan, tanpa malu walaupun ada ada banyak mata yang mengarah pada meja keduanya "Aaa ... lagi, Van." Nevan melirik mangkuk Aleta, isinya tak berkurang sama sekali, Aleta justru memilih menyuapinya terus. "Makan punya kamu aja, Al, aku mau minum dulu." Nevan meraih air botol mineral di depannya, menenggaknya tiga kali, hingga ditegukan keempat matanya tak sengaja menangkap keberadaan Kalya. Namun, yang membuat dia heran adalah Kalya yang tengah menutup mulutnya serta menatap sekitar. Entah melihat ke mana, sangat ganjil. Di sampingnya ada Adel, yang dikenalinya sebagai sahabat wanita itu, tengah menatap Kalya penuh tanya. Sayup-sayup dia juga mende