07:18 a.m. Gadis itu menggeliat, semakin mengeratkan selimut abu-abu untuk menutupi tubuh polosnya yang mulai kedinginan. Mata itu pelan-pelan terbuka saat merasakan ngilu di sekitaran pinggang hingga paha, apalagi di pusat kewanitaannya. Perih ini tak pernah Kalya rasakan sebelumnya. Ditatapnya langit-langit kamar, lalu melihat penjuru kamar yang tampak beda dari biasanya. Oh astaga, ini bukan kamarnya. Kalya bergegas bangun, tapi pergerakannya kala berusaha bangun menambah rasa ngilu yang membuat punggungnya jadi merosot lemah. Ia tak bisa menjaga kesuciannya; kehormatan berharga yang telah dirampas sirna atas nama kebutuhan dan balasan. Kalya merasa ... sangat kotor. Langkah tertatih Kalya mengarah pada kamar mandi setelah tiba di kamarnya. Ringisan pelan itu tak bisa ditahan, kelua