Anin turun dari ranjang dan mengambil piyama tidurnya yang berbahan sutera dari lemari. Piyama itu sangat tipis dan masih membuat tubuh Anin terpampang jelas keelokkannya walaupun tertutup piyama itu. Anin bersaha tenang dengan menarik napas panjang. Ia berusaha untuk tidak marah -marah dengan berteriak keras. Ini masih malam. Ia tidak mau membuat kericuhan hingga membuat para asistennya terbangun dan mengetahui kalau mereka tidur bersama dan bahkan sudah melakukan hubungan badan. Mathew ikut turun dari ranjang dan mengambil boxer yang tercecer di lantai. pekututnya sudah tertutup rapi dan tidur pulas di dalam kandangnya. Mathew mendekati Anin dan memeluk gadis itu. "Nin ... Kamu harus percaya pada kakak," bisik Mathew penuh harap. Mathew bingun harus bagaimana lagi merayu dan meyakin